saat malam tiba, apa yang kau lihat dan pikirkan untuk esok pagi, ma? aku sangat ingin tau. karena setiap malam tiba, yang kulihat hanya gelap.
23 Oktober, 2009
saat malam tiba
14 Oktober, 2009
3 animalniac beraksi (lagi)
hari ahad kemaren, dadakan si owel ngajak makan siang di hanamasa, sebenernya gue lagi gak punya duit, tapi berhubung si neng owel ini penasaran dan sangat kangen ingin makan di hanamasa, jadilah dia bersedia mentraktir gue, dia ampe rela dateng ke MM bok, ehm mungkin saking rindunya ama gue kali yak... hehe *peace neng owel ;)
padahal sebelumnya (waktu ramadhan), owel juga mentraktir gue dan sapi buka bersama di avenue plasa semanggi, itu juga dadakan karena gue batal nonton, makanya sorenya langsung aja gitu ketemuan di plangi *berhubung gratisan, si sapi semangat dateng, plangi-pun dijabanin dah ama dia, gak peduli apapun yang terjadi, hahaha*
at avenue plasa semanggi, gak janjian makek ungu berarti sehati *hahay*
kembali ke hanamasa, sebenernya gue gak begitu suka masakan jepang gitu, tapi karena ditraktir yah apa boleh buat lah, sewaktu owel bilang "quer, ntar makan yang banyak ya, sayang kalo cuma dikit makannya, soalnya ini all you can eat, jadi makan sepuasnya gitu". seketika gue jadi inget sapi "yah wel, coba ada sapi yah, dia sih lagi di bandung, tapi gue mau sms sapi ah, mau pamer ke dia".
begitu gue sms sapi nyuruh dia nelpon kita, eh dia malah mau nelpon ke rumah gue aja biar murah katanya, jadilah si owel menghibahkan pulsanya buat nelpon ke esia sapi. dan ternyataaaaa si sapi lagi di rumah bukan di bandung, seketika gue merasa bersalah.
langsung aja kita ajak dia untuk segera datang ke MM. gue ama owel makan duluan ampe mabok sambil nungguan si sapi betina itu dateng. satu jam menunggu udah nambah berkali kali, makan puding, buah, ampe gak sanggup lagi dah, hingga akhirnya si sapi dateng, dan seperti yang gue dan owel perkirakan, SI SAPI MAKAN BANYAK BANGET. gue ngeliatnya udah eneg dan kenyang. puas makan si owel bayar donk yah tuh makanan, dan begitu sampe dikasir gue ama sapi menganga liat nominalnya, gak wajar buat makan bertiga, belom lagi yang di pelangi (kalo gini caranya gajinya si neng owel bisa abis cuma buat gue dan sapi aja) hehe berlebihan.
kelar makan, keliling bentar nyari bukunya si puan *adek gue* terus ngerjain tugasnya si sapi di Jco karena dia butuh koneksi internet juga, lagi lagi untungnya si owel berniat beli Jco, gak mungkin kan kita cuma numpang wifi-an gratisan, hahahha. disitu kita mentranslate tugasnya sapi yang lumayan bikin gregetan dan bersensasi.
thanks yah owelku sayang, doain aku dan sapi cepet bisa gantian traktir kamu yah. aminnnnn. dan kita bisa sekalian tripple date nanti. hihihihihi. love you, 3 ANIMALNIAC, cup cup muachhhhhhhh :*
10 Oktober, 2009
jangan jadi gelas
Seorang guru sufi mendatangi seorang muridnya ketika wajahnya belakangan ini selalu tampak murung.
“Kenapa kau selalu murung, nak? Bukankah banyak hal yang indah di dunia ini? Ke mana perginya wajah bersyukurmu? ” sang Guru bertanya.
“Guru, belakangan ini hidup saya penuh masalah. Sulit bagi saya untuk tersenyum. Masalah datang seperti tak ada habis-habisnya, ” jawab sang murid muda.
Sang Guru terkekeh. “Nak, ambil segelas air dan dua genggam garam.
Bawalah kemari. Biar kuperbaiki suasana hatimu itu.”
Si murid pun beranjak pelan tanpa semangat. Ia laksanakan permintaan gurunya itu, lalu kembali lagi membawa gelas dan garam sebagaimana yang diminta.
“Coba ambil segenggam garam, dan masukkan ke segelas air itu,” kata Sang Guru. “Setelah itu coba kau minum airnya sedikit.” Si murid pun melakukannya. Wajahnya kini meringis karena meminum air asin.
“Bagaimana rasanya?” tanya Sang Guru. “Asin, dan perutku jadi mual,” jawab si murid dengan wajah yang masih meringis. Sang Guru terkekeh-kekeh melihat wajah muridnya yang meringis keasinan.
“Sekarang kau ikut aku.” Sang Guru membawa muridnya ke danau di dekat tempat mereka. “Ambil garam yang tersisa, dan tebarkan ke danau.”Si murid menebarkan segenggam garam yang tersisa ke danau, tanpa bicara. Rasa asin di mulutnya belum hilang. Ia ingin meludahkan rasa asin dari mulutnya, tapi tak dilakukannya. Rasanya tak sopan meludah di hadapan mursyid, begitu pikirnya.
“Sekarang, coba kau minum air danau itu,” kata Sang Guru sambil mencari batu yang cukup datar untuk didudukinya, tepat di pinggir danau.Si murid menangkupkan kedua tangannya, mengambil air danau, dan membawanya ke mulutnya lalu meneguknya. Ketika air danau yang dingin dan segar mengalir di tenggorokannya, Sang Guru bertanya kepadanya, “Bagaimana rasanya?”“Segar, segar sekali,” kata si murid sambil mengelap bibirnya dengan punggung tangannya. Tentu saja, danau ini berasal dari aliran sumber air di atas sana . Dan airnya mengalir menjadi sungai kecil di bawah.Dan sudah pasti, air danau ini juga menghilangkan rasa asin yang tersisa di mulutnya.
“Terasakah rasa garam yang kau tebarkan tadi?”“Tidak sama sekali,” kata si murid sambil mengambil air dan meminumnya lagi. Sang Guru hanya tersenyum memperhatikannya, membiarkan muridnya itu meminum air danau sampai puas.
“Nak,” kata Sang Guru setelah muridnya selesai minum. “Segala masalah dalam hidup itu seperti segenggam garam. Tidak kurang, tidak lebih.
Hanya segenggam garam. Banyaknya masalah dan penderitaan yang harus kau alami sepanjang kehidupanmu itu sudah dikadar oleh Allah, sesuai untuk dirimu. Jumlahnya tetap, segitu-segitu saja, tidak berkurang dan tidak bertambah. Setiap manusia yang lahir ke dunia ini pun demikian. Tidak ada satu pun manusia, walaupun dia seorang Nabi, yang bebas dari penderitaan dan masalah. Si murid terdiam, mendengarkan.
“Tapi Nak, rasa `asin’ dari penderitaan yang dialami itu sangat tergantung dari besarnya ‘qalbu’(hati) yang menampungnya. Jadi Nak, supaya tidak merasa menderita, berhentilah jadi gelas. Jadikan qalbu dalam dadamu itu jadi sebesar danau. (by Muhammad Yasrif)
“Kenapa kau selalu murung, nak? Bukankah banyak hal yang indah di dunia ini? Ke mana perginya wajah bersyukurmu? ” sang Guru bertanya.
“Guru, belakangan ini hidup saya penuh masalah. Sulit bagi saya untuk tersenyum. Masalah datang seperti tak ada habis-habisnya, ” jawab sang murid muda.
Sang Guru terkekeh. “Nak, ambil segelas air dan dua genggam garam.
Bawalah kemari. Biar kuperbaiki suasana hatimu itu.”
Si murid pun beranjak pelan tanpa semangat. Ia laksanakan permintaan gurunya itu, lalu kembali lagi membawa gelas dan garam sebagaimana yang diminta.
“Coba ambil segenggam garam, dan masukkan ke segelas air itu,” kata Sang Guru. “Setelah itu coba kau minum airnya sedikit.” Si murid pun melakukannya. Wajahnya kini meringis karena meminum air asin.
“Bagaimana rasanya?” tanya Sang Guru. “Asin, dan perutku jadi mual,” jawab si murid dengan wajah yang masih meringis. Sang Guru terkekeh-kekeh melihat wajah muridnya yang meringis keasinan.
“Sekarang kau ikut aku.” Sang Guru membawa muridnya ke danau di dekat tempat mereka. “Ambil garam yang tersisa, dan tebarkan ke danau.”Si murid menebarkan segenggam garam yang tersisa ke danau, tanpa bicara. Rasa asin di mulutnya belum hilang. Ia ingin meludahkan rasa asin dari mulutnya, tapi tak dilakukannya. Rasanya tak sopan meludah di hadapan mursyid, begitu pikirnya.
“Sekarang, coba kau minum air danau itu,” kata Sang Guru sambil mencari batu yang cukup datar untuk didudukinya, tepat di pinggir danau.Si murid menangkupkan kedua tangannya, mengambil air danau, dan membawanya ke mulutnya lalu meneguknya. Ketika air danau yang dingin dan segar mengalir di tenggorokannya, Sang Guru bertanya kepadanya, “Bagaimana rasanya?”“Segar, segar sekali,” kata si murid sambil mengelap bibirnya dengan punggung tangannya. Tentu saja, danau ini berasal dari aliran sumber air di atas sana . Dan airnya mengalir menjadi sungai kecil di bawah.Dan sudah pasti, air danau ini juga menghilangkan rasa asin yang tersisa di mulutnya.
“Terasakah rasa garam yang kau tebarkan tadi?”“Tidak sama sekali,” kata si murid sambil mengambil air dan meminumnya lagi. Sang Guru hanya tersenyum memperhatikannya, membiarkan muridnya itu meminum air danau sampai puas.
“Nak,” kata Sang Guru setelah muridnya selesai minum. “Segala masalah dalam hidup itu seperti segenggam garam. Tidak kurang, tidak lebih.
Hanya segenggam garam. Banyaknya masalah dan penderitaan yang harus kau alami sepanjang kehidupanmu itu sudah dikadar oleh Allah, sesuai untuk dirimu. Jumlahnya tetap, segitu-segitu saja, tidak berkurang dan tidak bertambah. Setiap manusia yang lahir ke dunia ini pun demikian. Tidak ada satu pun manusia, walaupun dia seorang Nabi, yang bebas dari penderitaan dan masalah. Si murid terdiam, mendengarkan.
“Tapi Nak, rasa `asin’ dari penderitaan yang dialami itu sangat tergantung dari besarnya ‘qalbu’(hati) yang menampungnya. Jadi Nak, supaya tidak merasa menderita, berhentilah jadi gelas. Jadikan qalbu dalam dadamu itu jadi sebesar danau. (by Muhammad Yasrif)
07 Oktober, 2009
sekawan muda in action
tiga lelaki busukku
cacak, bombsay, pogsay
kado buat pogie sayang
3 lelaki tampanku
cafe chocholate
tanpa bicara, tanpa mencium, dan tanpa melihat
<3 <3 <3
berempat
berpelukan dari matos menuju kalimaya
di kampus cacak
06 Oktober, 2009
untuk adikku dian fath
29 September 2009.
teruntuk adikku dian fath,
untuk kedua kalinya kamu kehilangan kakek, pertama kakek kita tersayang, kakek Ibrahim Prentha, kedua kakek haji Harun AlRasyid, dan untuk kedua kalinya kamu gak bisa mengantar mereka sampai ke tempat peristirahatannya.
apa yang ada di dalam benakmu ketika pertama kali mendengar berita duka itu pagi tadi?
apalagi saat kita tau, yang telah tiada adalah orang yang kita kenal, atau bahkan orang yang sangat dekat dengan kita, orang yang tangannya selalu kita cium, orang yang keningnya selalu kita kecup.
kehilangan? tentu saja.
menangis? mungkin saja. tadi pagi pun kuyakin kamu menangis.
setiap mendengar berita kematian, aku suka membayangkan, bagaimana aku nanti jika kedua orang tuaku tiada. sejuta pikiran takut dan lain sebagainya terbayang-bayang di dalam kepalaku.
sempat terbesit, bagaimana kalau aku saja yang pergi duluan, karena mungkin aku tak akan sanggup melihat kedua orang tua ku terbaring kaku meninggalkanku lebih dulu.
aku ingat, nenek haji selalu mengingatkan kita bertiga untuk selalu ingat dengan kematian, yang kemudian dibantah oleh kakek haji supaya jangan selalu menakut-nakuti cucu-cucu kecilnya dengan tausyiah tentang kematian.
kini, kakek haji telah meninggalkan kita semua untuk selama-lamanya, kakek haji yang empat tahun yang lalu masih berdiri gagah mendoakan saat kita berangkat sekolah, kakek haji yang wajahnya tak pernah kering akan air wudhu, kakek haji yang suka melantunkan ayat suci untuk cucu-cucunya.
sekarang, saatnya kamu yang melantunkan ayat suci untuk kakek, dhey.
dian fath, aku pernah membaca satu kisah,
kisah di jaman rasul.
(suatu malam, seorang sufi melewati makam, disitu dia melihat ada satu orang lelaki tua yang sedang memunguti sesuatu di sekeliling makamnya, sedangkan yang lain hanya duduk termenung di atas makam masing-masing karena tak ada yang bisa dipungut.
malam berikutnya, seorang sufi itu berjalan memperhatikan makam yang sama, lagi-lagi sang lelaki penghuni kubur kembali memunguti sesuatu sambil tersenyum, yang lain? lagi-lagi hanya duduk termenung.
begitu seterusnya setiap malam.
karena rasa penasaran, seorang sufi itupun melakukan dialog dan bertanya pada lelaki penghuni kubur yang tiap malam memunguti sesuatu di sekeliling makamnya.
"assalamualaik ya ahli kubur, apa yang selalu kau pungut setiap malam disekeliling makam mu itu?"
"aku memungut bacaan qur'an yang setiap hari di lantunkan oleh anakku yang sedang berjualan di pasar, setiap saat anakku melantunkan ayat suci khusus untukku, itulah yang kupungut setiap malam".
seorang sufi itupun penasaran, siang harinya ia pergi ke pasar dan memperhatikan anak yang dimaksud itu, memang benar, setiap hari saat sedang berjualan, anak itu tak pernah berhenti membaca quran kecil yang ada ditangannya. berhenti membaca hanya ketika saat ada pembeli dan saat waktu shalat tiba. sedangkan penjual lain mengisi waktu kosongnya dengan berbincang.
malam berikutnya, seorang sufi kembali mendatangi makam, namun ia terkejut, sang lelaki penghuni kubur itu sekarang hanya duduk termenung di atas makamnya tak memungut apapun sambil berwajah murung.
sufi pun menghampiri dan bertanya,
"ya ahli kubur, mengapa sekarang kau terlihat sama dengan penghuni makam lainnya? tak ada satupun yang kau pungut seperti malam-malam sebelumnya. apa yang terjadi?"
sang lelaki ahli kubur pun berkata,
"anak shaleh ku yang biasa melantunkan ayat suci dan mendoakanku telah tiada, kini tak ada lagi yang bisa kupungut, sekarang aku sama dengan penghuni kubur lainnya"
keesokan harinya, sufi pun membuktikan dengan pergi ke pasar tempat anak itu berjualan, dan benar adanya ketika sufi bertanya pada penjual di sekeliling, di jawab bahwa anak itu telah meninggal dunia beberapa waktu yang lalu.)
dian fath, apakah kakek ibrahim selama ini setiap malam seperti itu? memiliki sesuatu yang dipungut atau hanya duduk termenung?
dan apakah nanti kakek haji juga memiliki sesuatu yang dipungut atau juga hanya duduk termenung?
hanya diri kita yang bisa menjawabnya.
jangan biarkan mereka hanya duduk termenung setiap malam menunggu 'kiriman' doa dari kita yang bisa mereka pungut.
P.S. berjuta-juta tak terhingga rasa sayangku untuk kakek ibrahim.
teruntuk adikku dian fath,
untuk kedua kalinya kamu kehilangan kakek, pertama kakek kita tersayang, kakek Ibrahim Prentha, kedua kakek haji Harun AlRasyid, dan untuk kedua kalinya kamu gak bisa mengantar mereka sampai ke tempat peristirahatannya.
apa yang ada di dalam benakmu ketika pertama kali mendengar berita duka itu pagi tadi?
apalagi saat kita tau, yang telah tiada adalah orang yang kita kenal, atau bahkan orang yang sangat dekat dengan kita, orang yang tangannya selalu kita cium, orang yang keningnya selalu kita kecup.
kehilangan? tentu saja.
menangis? mungkin saja. tadi pagi pun kuyakin kamu menangis.
setiap mendengar berita kematian, aku suka membayangkan, bagaimana aku nanti jika kedua orang tuaku tiada. sejuta pikiran takut dan lain sebagainya terbayang-bayang di dalam kepalaku.
sempat terbesit, bagaimana kalau aku saja yang pergi duluan, karena mungkin aku tak akan sanggup melihat kedua orang tua ku terbaring kaku meninggalkanku lebih dulu.
aku ingat, nenek haji selalu mengingatkan kita bertiga untuk selalu ingat dengan kematian, yang kemudian dibantah oleh kakek haji supaya jangan selalu menakut-nakuti cucu-cucu kecilnya dengan tausyiah tentang kematian.
kini, kakek haji telah meninggalkan kita semua untuk selama-lamanya, kakek haji yang empat tahun yang lalu masih berdiri gagah mendoakan saat kita berangkat sekolah, kakek haji yang wajahnya tak pernah kering akan air wudhu, kakek haji yang suka melantunkan ayat suci untuk cucu-cucunya.
sekarang, saatnya kamu yang melantunkan ayat suci untuk kakek, dhey.
dian fath, aku pernah membaca satu kisah,
kisah di jaman rasul.
(suatu malam, seorang sufi melewati makam, disitu dia melihat ada satu orang lelaki tua yang sedang memunguti sesuatu di sekeliling makamnya, sedangkan yang lain hanya duduk termenung di atas makam masing-masing karena tak ada yang bisa dipungut.
malam berikutnya, seorang sufi itu berjalan memperhatikan makam yang sama, lagi-lagi sang lelaki penghuni kubur kembali memunguti sesuatu sambil tersenyum, yang lain? lagi-lagi hanya duduk termenung.
begitu seterusnya setiap malam.
karena rasa penasaran, seorang sufi itupun melakukan dialog dan bertanya pada lelaki penghuni kubur yang tiap malam memunguti sesuatu di sekeliling makamnya.
"assalamualaik ya ahli kubur, apa yang selalu kau pungut setiap malam disekeliling makam mu itu?"
"aku memungut bacaan qur'an yang setiap hari di lantunkan oleh anakku yang sedang berjualan di pasar, setiap saat anakku melantunkan ayat suci khusus untukku, itulah yang kupungut setiap malam".
seorang sufi itupun penasaran, siang harinya ia pergi ke pasar dan memperhatikan anak yang dimaksud itu, memang benar, setiap hari saat sedang berjualan, anak itu tak pernah berhenti membaca quran kecil yang ada ditangannya. berhenti membaca hanya ketika saat ada pembeli dan saat waktu shalat tiba. sedangkan penjual lain mengisi waktu kosongnya dengan berbincang.
malam berikutnya, seorang sufi kembali mendatangi makam, namun ia terkejut, sang lelaki penghuni kubur itu sekarang hanya duduk termenung di atas makamnya tak memungut apapun sambil berwajah murung.
sufi pun menghampiri dan bertanya,
"ya ahli kubur, mengapa sekarang kau terlihat sama dengan penghuni makam lainnya? tak ada satupun yang kau pungut seperti malam-malam sebelumnya. apa yang terjadi?"
sang lelaki ahli kubur pun berkata,
"anak shaleh ku yang biasa melantunkan ayat suci dan mendoakanku telah tiada, kini tak ada lagi yang bisa kupungut, sekarang aku sama dengan penghuni kubur lainnya"
keesokan harinya, sufi pun membuktikan dengan pergi ke pasar tempat anak itu berjualan, dan benar adanya ketika sufi bertanya pada penjual di sekeliling, di jawab bahwa anak itu telah meninggal dunia beberapa waktu yang lalu.)
dian fath, apakah kakek ibrahim selama ini setiap malam seperti itu? memiliki sesuatu yang dipungut atau hanya duduk termenung?
dan apakah nanti kakek haji juga memiliki sesuatu yang dipungut atau juga hanya duduk termenung?
hanya diri kita yang bisa menjawabnya.
jangan biarkan mereka hanya duduk termenung setiap malam menunggu 'kiriman' doa dari kita yang bisa mereka pungut.
P.S. berjuta-juta tak terhingga rasa sayangku untuk kakek ibrahim.
29 September, 2009
ternyata aku tak mengenal daerah BEKASI!!
punya rumah di bekasi dan tinggal bertahun-tahun di bekasi ternyata belum menjamin gue buat mengenal daerah ini.
yang gue tau cuman naek angkot 09B dari rumah gue ke mol metropolitan bekasi, gue rasa idup gue selama tinggal di bekasi cuman bolak balik rumah-mol-rumah. mungkin karena kalo selama di bekasi jarang naek angkot juga kali yah, dan jarang kemana-mana kecuali ya itu tadi MOL METROPOLITAN!
sekalinya maen, dari bekasi nge-bus ke blok m lah, ke monas lah, ke senen lah, ke priok lah, yang paling sering sih ke priok ya secara SMA gue di jakarta utara, gue malah lebih hafal angkot, metromini, mikrolet yang ada di priok, menurut gue lebih gampang ditelusuri aje daripada bekasi.
gue juga lebih tau tempat-tempat mesum yang ada di priok. HAHAHAHA. gak deng.
oke, kembali ke ketidaktauan gue akan jalan dan tempat-tempat di bekasi. jadi, siang tadi gue mau daftarin modem telkom flash yang unlimited, karena kemaren-kemaren gue pakek pulsa biasa, duit gue jor-joran aja donk langsung abis, masa' iya pulsa 50ribu langsung abis gak sampek 3 jam. krik. krik. krik. bisa bangkrut dan menipis dompet gue kalo begini caranya. jadilah gue nekat pergi sendiri tanpa dianter ke grapari telkomsel karena berdasarkan info dari heboh, kalo mau daftarin unlimited telkom flash ya ke grapari itu. gue pun bertanya pada emak, 'mak, grapari telkomsel dimana kalo di sini?'
'kayanya sih di kayu ringin situ, tapi itu plasa telkom, kalo grapari mama gak tau, tapi coba kamu ke plasa telkom aja, soalnya mama biasa bayar speedy di situ. kamu naek 09B aja ntar turun di halte kayu ringin, itu lho deketnya bank mandiri yang daerah perkantoran itu'
'oh disitu, pokoknya daerah situ kan ma?'
'iya, plasa telkomnya persis samping bank mandiri kok, kamu yakin mu pergi sendirian?'
'yakin lah, gampang tinggal diliat aje ntar plasa telkomnya'
'yaudah, tapi ntar kamu pulangnya harus ke MM dulu soalnya 09B yang dari Mol kan gak lewat situ'
'oke'
gue pun berangkat naek angkot, lalu begitu sampai di daerah kayu ringin gue liatin satu-satu perkantoran disitu, dari mulai kantor pemda, kantor samsat, islamic centre, pln, bni, dan perkantoran lainnya, gue mulai bingung, mana bank mandirinya? mana plasa telkomnya? gue jadi ragu mau turun. begitu angkot menyebrang ke MM barulah gue liat, itu die plasa telkom, tapi apa mau dikata, angkot berlari kencang dan terlanjur nyebrang, gue pun pasrah, yawdalah ke mol aje jalan-jalan sendiri. sampe di mol, liat-liat, ngiterin dari MM ke MM 2, ampe bosen sendiri. tapi lubuk hati gue yang paling dalam berkata, gue harus daftar ini sekarang, tapi gue gak tau harus naek angkot apa, mau naek ojek takut diculik, gue pun nekat naek angkot yang bernomor 25, tentu saja sebelum naek gue make sure dulu donk nanya ke babangnya apakah ni angkot lewat kayu ringin atau tidak. si babang pun menjawab, lewat neng. naeklah gue angkot tersebut dan lagi-lagi sambil memperhatikan plasa telkomnya, tapi ternyata entah mata gue yang siwer atau gedung plasa telkomnya yang tiba-tiba roboh, GUE GAK MELIHAT GEDUNG PLASA TELKOM ITU (LAGI). daripada gue nyasar tak tentu arah secara gue juga gak tau itu angkot 25 tujuannya mau ke mana, gue pun turun di Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi. trus gue nyebrang jalan besar, entah kekuatan mana yang datang tiba-tiba, GUE BERANI NYEBRANG JALAN BESAR, biasanya kalo di malang nyebrang jalan di mbetek mau ke warnet aje syusyenye naudzubileh. mana udara sedang tak bersahabat, sukses nyebrang, gue mulai bingung, tadi plasa telkomnya dimana ya? gue pun memutuskan untuk menyusuri perkantoran itu satu persatu, gue berjalan ke arah kiri, melawan panas, debu, kering, tandus, gersang sampe haus, dan berkeringat. gue baru sadar kalo gue udah jalan jauh banget, namun plasa telkom tak kunjung gue temukan. begitu sampe kantor samsat gue berhenti jalan, dan nyetop angkot 25 untuk balik lagi ke arah mol, gue perhatiin lagi gedung-gedung itu dan akhirnya gue temukan plasa telkom, rasanya bak menemukan oasis di tengah gurun pasir. sampe di plasa telkom, mba-mbanya bilang kalo promo yang 125ribu udah abis dan gue disuruh ke grapari telkomsel aja buat tanya info lengkapnya sekalian daftar disana. gue pun bertanya, dimana letak grapari telkomsel itu, mbanya bilang persis di belakang asuransi jasindo dan kalian tau? asuransi jasindo itu terletak persis di depan RUMAH SAKIT MITRA KELUARGA. dosa ape gue? INTINYA GUE HARUS KEMBALI KE POSISI SEMULA TEMPAT GUE NYEBRANG TADI. koq gue gak berpikir dari awal yah untuk nyari langsung grapari telkomsel dan bertanya pada satpam atau tukang parkir disitu dimana keberadaan grapari itu. sesampainya di grapari ternyata antriannya panjang banget, mana gue haus dan letih, menunggu 15 menit, gak tahan, gue pun menelpon heboh dan meminta tolong padanya untuk mengantarkan gue kapan-kapan ke grapari telkomsel yang di jakarta utara aja. gue pun pulang, tapi seperti pesan emak, gue harus ke mol dulu karena dari situ gak ada angkot yang langsung.
berdasarkan pesan emak itulah, gue balik lagi ke mol dengan menyetop angkot 09B, sampe di mol, gue langsung menuju AW dan membeli iced lemon tea karena demi Allah, gue haus banget. hehe.
begitu mba-mba AWnya nanya mau yang kecil apa yang jumbo? gue dengan cepat menjawab, 'yang jumbo mba', dengan harga rp.10.600.
abis beli minuman gue langsung cabut untuk pulang. di angkot gue ngambil hape, mau nelpon si kakek buncit buat membuang keluh kesah apa yang gue alami tadi tapi dia lagi di kantor, kesian juga kalo digangguin mulu, akhirnya gue berkeluh kesah pada cacakku arie yang tampan dan baik hati, tentu saja sambil menyeruput iced lemon tea jumbo gue. HAHAHAHAHAHA.
sepanjang jalan di dalem angkot, gue ngoceh mulu ngalor ngidul ketawa ketiwi sambil nyedot minuman itu dan tak terasa sudah mau nyampe rumah aja dan gak kerasa juga iced lemon tea gue udah abis aje donk. padahal gue gak pernah sanggup minum iced lemon tea di gelas jumbo, biasanya pasti nyisa. mungkin saking ausnya kali yah bok. sampe-sampe anak kecil dan mba-mba depan gue ngeliat takjub ke arah gue sepanjang jalan dimana gue ngoceh-nyedot-ngoceh-nyedot-ngoceh-nyedot dari mulai naek ampe turun, ampe abis pulak minumannya.
sampe rumah, gue pulang dengan tangan kosong, cerita ke emak, dan emak cuma bilang, 'makanya penteri, belajar naek angkot kemana-mana biar tau daerah bekasi, giliran di priok aje lu kayak preman, keliling jakarta juga kamu bisa!'
dan ternyata gue emang gak pernah tau dan hapal daerah bekasi, apapun alasannya. hehehe.
yang gue tau cuman naek angkot 09B dari rumah gue ke mol metropolitan bekasi, gue rasa idup gue selama tinggal di bekasi cuman bolak balik rumah-mol-rumah. mungkin karena kalo selama di bekasi jarang naek angkot juga kali yah, dan jarang kemana-mana kecuali ya itu tadi MOL METROPOLITAN!
sekalinya maen, dari bekasi nge-bus ke blok m lah, ke monas lah, ke senen lah, ke priok lah, yang paling sering sih ke priok ya secara SMA gue di jakarta utara, gue malah lebih hafal angkot, metromini, mikrolet yang ada di priok, menurut gue lebih gampang ditelusuri aje daripada bekasi.
gue juga lebih tau tempat-tempat mesum yang ada di priok. HAHAHAHA. gak deng.
oke, kembali ke ketidaktauan gue akan jalan dan tempat-tempat di bekasi. jadi, siang tadi gue mau daftarin modem telkom flash yang unlimited, karena kemaren-kemaren gue pakek pulsa biasa, duit gue jor-joran aja donk langsung abis, masa' iya pulsa 50ribu langsung abis gak sampek 3 jam. krik. krik. krik. bisa bangkrut dan menipis dompet gue kalo begini caranya. jadilah gue nekat pergi sendiri tanpa dianter ke grapari telkomsel karena berdasarkan info dari heboh, kalo mau daftarin unlimited telkom flash ya ke grapari itu. gue pun bertanya pada emak, 'mak, grapari telkomsel dimana kalo di sini?'
'kayanya sih di kayu ringin situ, tapi itu plasa telkom, kalo grapari mama gak tau, tapi coba kamu ke plasa telkom aja, soalnya mama biasa bayar speedy di situ. kamu naek 09B aja ntar turun di halte kayu ringin, itu lho deketnya bank mandiri yang daerah perkantoran itu'
'oh disitu, pokoknya daerah situ kan ma?'
'iya, plasa telkomnya persis samping bank mandiri kok, kamu yakin mu pergi sendirian?'
'yakin lah, gampang tinggal diliat aje ntar plasa telkomnya'
'yaudah, tapi ntar kamu pulangnya harus ke MM dulu soalnya 09B yang dari Mol kan gak lewat situ'
'oke'
gue pun berangkat naek angkot, lalu begitu sampai di daerah kayu ringin gue liatin satu-satu perkantoran disitu, dari mulai kantor pemda, kantor samsat, islamic centre, pln, bni, dan perkantoran lainnya, gue mulai bingung, mana bank mandirinya? mana plasa telkomnya? gue jadi ragu mau turun. begitu angkot menyebrang ke MM barulah gue liat, itu die plasa telkom, tapi apa mau dikata, angkot berlari kencang dan terlanjur nyebrang, gue pun pasrah, yawdalah ke mol aje jalan-jalan sendiri. sampe di mol, liat-liat, ngiterin dari MM ke MM 2, ampe bosen sendiri. tapi lubuk hati gue yang paling dalam berkata, gue harus daftar ini sekarang, tapi gue gak tau harus naek angkot apa, mau naek ojek takut diculik, gue pun nekat naek angkot yang bernomor 25, tentu saja sebelum naek gue make sure dulu donk nanya ke babangnya apakah ni angkot lewat kayu ringin atau tidak. si babang pun menjawab, lewat neng. naeklah gue angkot tersebut dan lagi-lagi sambil memperhatikan plasa telkomnya, tapi ternyata entah mata gue yang siwer atau gedung plasa telkomnya yang tiba-tiba roboh, GUE GAK MELIHAT GEDUNG PLASA TELKOM ITU (LAGI). daripada gue nyasar tak tentu arah secara gue juga gak tau itu angkot 25 tujuannya mau ke mana, gue pun turun di Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi. trus gue nyebrang jalan besar, entah kekuatan mana yang datang tiba-tiba, GUE BERANI NYEBRANG JALAN BESAR, biasanya kalo di malang nyebrang jalan di mbetek mau ke warnet aje syusyenye naudzubileh. mana udara sedang tak bersahabat, sukses nyebrang, gue mulai bingung, tadi plasa telkomnya dimana ya? gue pun memutuskan untuk menyusuri perkantoran itu satu persatu, gue berjalan ke arah kiri, melawan panas, debu, kering, tandus, gersang sampe haus, dan berkeringat. gue baru sadar kalo gue udah jalan jauh banget, namun plasa telkom tak kunjung gue temukan. begitu sampe kantor samsat gue berhenti jalan, dan nyetop angkot 25 untuk balik lagi ke arah mol, gue perhatiin lagi gedung-gedung itu dan akhirnya gue temukan plasa telkom, rasanya bak menemukan oasis di tengah gurun pasir. sampe di plasa telkom, mba-mbanya bilang kalo promo yang 125ribu udah abis dan gue disuruh ke grapari telkomsel aja buat tanya info lengkapnya sekalian daftar disana. gue pun bertanya, dimana letak grapari telkomsel itu, mbanya bilang persis di belakang asuransi jasindo dan kalian tau? asuransi jasindo itu terletak persis di depan RUMAH SAKIT MITRA KELUARGA. dosa ape gue? INTINYA GUE HARUS KEMBALI KE POSISI SEMULA TEMPAT GUE NYEBRANG TADI. koq gue gak berpikir dari awal yah untuk nyari langsung grapari telkomsel dan bertanya pada satpam atau tukang parkir disitu dimana keberadaan grapari itu. sesampainya di grapari ternyata antriannya panjang banget, mana gue haus dan letih, menunggu 15 menit, gak tahan, gue pun menelpon heboh dan meminta tolong padanya untuk mengantarkan gue kapan-kapan ke grapari telkomsel yang di jakarta utara aja. gue pun pulang, tapi seperti pesan emak, gue harus ke mol dulu karena dari situ gak ada angkot yang langsung.
berdasarkan pesan emak itulah, gue balik lagi ke mol dengan menyetop angkot 09B, sampe di mol, gue langsung menuju AW dan membeli iced lemon tea karena demi Allah, gue haus banget. hehe.
begitu mba-mba AWnya nanya mau yang kecil apa yang jumbo? gue dengan cepat menjawab, 'yang jumbo mba', dengan harga rp.10.600.
abis beli minuman gue langsung cabut untuk pulang. di angkot gue ngambil hape, mau nelpon si kakek buncit buat membuang keluh kesah apa yang gue alami tadi tapi dia lagi di kantor, kesian juga kalo digangguin mulu, akhirnya gue berkeluh kesah pada cacakku arie yang tampan dan baik hati, tentu saja sambil menyeruput iced lemon tea jumbo gue. HAHAHAHAHAHA.
sepanjang jalan di dalem angkot, gue ngoceh mulu ngalor ngidul ketawa ketiwi sambil nyedot minuman itu dan tak terasa sudah mau nyampe rumah aja dan gak kerasa juga iced lemon tea gue udah abis aje donk. padahal gue gak pernah sanggup minum iced lemon tea di gelas jumbo, biasanya pasti nyisa. mungkin saking ausnya kali yah bok. sampe-sampe anak kecil dan mba-mba depan gue ngeliat takjub ke arah gue sepanjang jalan dimana gue ngoceh-nyedot-ngoceh-nyedot-ngoceh-nyedot dari mulai naek ampe turun, ampe abis pulak minumannya.
sampe rumah, gue pulang dengan tangan kosong, cerita ke emak, dan emak cuma bilang, 'makanya penteri, belajar naek angkot kemana-mana biar tau daerah bekasi, giliran di priok aje lu kayak preman, keliling jakarta juga kamu bisa!'
dan ternyata gue emang gak pernah tau dan hapal daerah bekasi, apapun alasannya. hehehe.
19 September, 2009
aku dan sekawan muda (puzzle cerita dari sisi kami masing-masing)

masing-masing dari kami pernah menulis tentang semua yang ingin ditulisnya, a p a p u n - i t u.
postingan kali ini dikhususkan berisi kumpulan notes (sudah di publish di facebook) yang telah ditulis oleh sekawan muda. karena siapapun bisa menulis, siapapun bisa menuangkan tinta di atas kertas.
tujuannya sederhana, sebenernya hanya ingin mengingatkan kami bahwa kami masih punya satu kertas yang sama dari sekian banyak kertas yang kiami punya, terlepas dari warna apapun itu, kertas yang kami simpan dalam sebuah kotak persahabatan yang bernama SEKAWAN MUDA.
* notes pertama yang berjudul My Confession to Sekawan Muda, ditulis pada 26 Agustus 2009 oleh Dwi Putri Amalia a.k.a Boms (satu-satunya puzzle yang berjenis kelamin wanita).
Manfaatkan sisa waktu yang ada sebelum 'perpisahan sementara' itu datang menghampiri dan mengambil haknya.
Manfaatkan sisa kebersamaan yang ada sebelum air mata buayaku dan pogie mengalir deras bak air terjun niagara.
Kalian bukanlah pelarian atas kekecewaan dan kalian juga bukanlah pelarian atas keterpurukan, tetapi kalian adalah yang terbaik MESKIPUN JUGA JADI NERAKA BUATKU.
Bersama kalian aku belajar tertawa, belajar menilai arti kesabaran, belajar bangkit, belajar meraih mimpi, belajar berguna bagi orang lain, dan belajar untuk selalu mengerti.
Mudah-mudahan kita semua bisa jadi orang-orang yang berkualitas dalam menjalani kehidupan di dunia yang fana ini. Amin.
Buatlah hidup sesederhana dan seberguna mungkin untuk mencapai kehidupan yang kekal abadi nantinya, seperti kesederhanaan yang selama ini kita letakkan dalam sebuah kotak yang bernama sekawan muda, yang selama ini kita genggam bersama-sama.
Kuberikan <3 <3 <3 <3 (empat simbol yang sama) untuk kalian atas semua syukurku akan takdir pertemuan (bukan kebetulan) yang terjadi, akan rangkaian puzzle yang sedikit demi sedikit tersusun di kehidupan kita masing-masing. Karena bagiku kalian adalah HEBAT. Yak. Bagiku kalian H - E - B - A - T.
* notes kedua yang berjudul Ayunan itu, ditulis pada 14 September 2009 oleh Az' Arie Bachtiar a.k.a cacak arie. Ayunan itu, menunggu untuk diduduki, menunggu untuk diayunkan, lagi...!!! Rame, kesan itu yang pertama ada di benak orang ketika melintas di depan ayunan yang ada di sebuah kos berwarna merah muda, berpenghuni wanita. Hampir setiap malam selama beberapa bulan ini, ayunan itu selalu penuh oleh 2, 3 atau bahkan 6 orang yang biasa berkumpul. Tentunya tidak 6 orang langsung duduk di ayunan itu (logika diaktifkan). Apa yang dilakukan diatasnya? Ada yang berbicara tentang masa depan, ada yang membahas sebuah problem kehidupan, curahan hati, atau bahkan membicarakan seseorang di atas ayunan itupun pernah dilakukan. Hanya itu saja? Tidak, karena biasanya mereka melakukan confession pada malam hari yang sunyi sebagai saksi. Kenikmatan bagai candu yang mengganggu, itu juga yang dialami mereka yang pernah berada di atas ayunan itu. Malam semakin larut sampai terdengar suara-suara yang secara halus mempersilahkan mereka untuk menyudahi malam bersama ayunan itu. Sungguh merindukan saat-saat berada diatasnya, saat berbincang dan bercanda. Yakin, jika ayunan itu bisa berbagi, dia akan mengatakan "buatlah aku bermakna untuk kalian, seperti kalian yang bermakna untuk satu dengan yang lain". Adakah sensasinya? Tanyakan pada masing-masing pribadi yang selalu ingin menyinggahinya.
* notes ketiga yang berjudul untuk kalian yang selalu ada bersamaku di bulan ramadhan 1430 H ditulis pada 20 september 2009 (tepat adzan maghrib 1 syawal 1430 H)
Assalamu'alaykum.
1 Syawal 1430 H.
Barusan saat aku mendengar azan maghrib berkumandang di televisi, aku jadi tersadar bahwa hari ini sudah tiada lagi sang ramadhan, karena ramadhan telah bertugas menjalankan tugasnya dengan baik, dan kini ramadhan juga telah meninggalkan kita karena waktu berkunjungnya selama 29 hari telah habis, tanpa peduli apakah kita masih merindukannya atau tidak, apakah kita berat melepasnya atau tidak, meskipun aku dan kita semua tau, sesungguhnya sang ramadhan ingin memberikan makna perubahan proses 'menjadi' pada diri kita.
Maka dari itu, sang ramadhan pasti kembali lagi nanti, tanpa peduli, apakah kita mengundangnya kembali atau tidak, apakah kita menanti dan mengharapkannya kembali atau tidak.
Sang ramadhan pasti kembali lagi.
Dan kita hanya tinggal menyambutnya apabila jatah usia kita masih ada, berharaplah pada waktu apakah masih mengizinkan kita untuk berjumpa lagi dengan sang ramadhan nanti atau tidak.
Kalian tau? Barusan pun saat aku sedang mendengarkan azan maghrib berkumandang, dengan nyata dan jelasnya, slide show cuplikan kita selama ramadhan ini bersama kalian (orang-orang bermakna yang aku sayang) bermain-main di kepalaku, memaksa untuk di ingat.
Slideshow cuplikan saat buka bersama, tertawa bersama, menangis bersama, berbincang bersama tentang hidup; mati; orang tua; takdir; kebahagiaan, berpelukan bersama, bergandengan bersama, terharu bersama, apapun itu yang kita lakukan bersama-sama, bermain selagi azan maghrib tadi berkumandang, seakan-akan aku melihat kalian dan apa yang kita lakukan selama ramadhan ini melalui file windows movie maker di mininote-ku.
Kalian tau? Saat itu pula, baru kusadari betapa aku merindukan kalian saat sedang bersama ramadhan.
postingan kali ini dikhususkan berisi kumpulan notes (sudah di publish di facebook) yang telah ditulis oleh sekawan muda. karena siapapun bisa menulis, siapapun bisa menuangkan tinta di atas kertas.
tujuannya sederhana, sebenernya hanya ingin mengingatkan kami bahwa kami masih punya satu kertas yang sama dari sekian banyak kertas yang kiami punya, terlepas dari warna apapun itu, kertas yang kami simpan dalam sebuah kotak persahabatan yang bernama SEKAWAN MUDA.
* notes pertama yang berjudul My Confession to Sekawan Muda, ditulis pada 26 Agustus 2009 oleh Dwi Putri Amalia a.k.a Boms (satu-satunya puzzle yang berjenis kelamin wanita).
Manfaatkan sisa waktu yang ada sebelum 'perpisahan sementara' itu datang menghampiri dan mengambil haknya.
Manfaatkan sisa kebersamaan yang ada sebelum air mata buayaku dan pogie mengalir deras bak air terjun niagara.
Kalian bukanlah pelarian atas kekecewaan dan kalian juga bukanlah pelarian atas keterpurukan, tetapi kalian adalah yang terbaik MESKIPUN JUGA JADI NERAKA BUATKU.
Bersama kalian aku belajar tertawa, belajar menilai arti kesabaran, belajar bangkit, belajar meraih mimpi, belajar berguna bagi orang lain, dan belajar untuk selalu mengerti.
Mudah-mudahan kita semua bisa jadi orang-orang yang berkualitas dalam menjalani kehidupan di dunia yang fana ini. Amin.
Buatlah hidup sesederhana dan seberguna mungkin untuk mencapai kehidupan yang kekal abadi nantinya, seperti kesederhanaan yang selama ini kita letakkan dalam sebuah kotak yang bernama sekawan muda, yang selama ini kita genggam bersama-sama.
Kuberikan <3 <3 <3 <3 (empat simbol yang sama) untuk kalian atas semua syukurku akan takdir pertemuan (bukan kebetulan) yang terjadi, akan rangkaian puzzle yang sedikit demi sedikit tersusun di kehidupan kita masing-masing. Karena bagiku kalian adalah HEBAT. Yak. Bagiku kalian H - E - B - A - T.
* notes kedua yang berjudul Ayunan itu, ditulis pada 14 September 2009 oleh Az' Arie Bachtiar a.k.a cacak arie. Ayunan itu, menunggu untuk diduduki, menunggu untuk diayunkan, lagi...!!! Rame, kesan itu yang pertama ada di benak orang ketika melintas di depan ayunan yang ada di sebuah kos berwarna merah muda, berpenghuni wanita. Hampir setiap malam selama beberapa bulan ini, ayunan itu selalu penuh oleh 2, 3 atau bahkan 6 orang yang biasa berkumpul. Tentunya tidak 6 orang langsung duduk di ayunan itu (logika diaktifkan). Apa yang dilakukan diatasnya? Ada yang berbicara tentang masa depan, ada yang membahas sebuah problem kehidupan, curahan hati, atau bahkan membicarakan seseorang di atas ayunan itupun pernah dilakukan. Hanya itu saja? Tidak, karena biasanya mereka melakukan confession pada malam hari yang sunyi sebagai saksi. Kenikmatan bagai candu yang mengganggu, itu juga yang dialami mereka yang pernah berada di atas ayunan itu. Malam semakin larut sampai terdengar suara-suara yang secara halus mempersilahkan mereka untuk menyudahi malam bersama ayunan itu. Sungguh merindukan saat-saat berada diatasnya, saat berbincang dan bercanda. Yakin, jika ayunan itu bisa berbagi, dia akan mengatakan "buatlah aku bermakna untuk kalian, seperti kalian yang bermakna untuk satu dengan yang lain". Adakah sensasinya? Tanyakan pada masing-masing pribadi yang selalu ingin menyinggahinya.
* notes ketiga yang berjudul untuk kalian yang selalu ada bersamaku di bulan ramadhan 1430 H ditulis pada 20 september 2009 (tepat adzan maghrib 1 syawal 1430 H)
Assalamu'alaykum.
1 Syawal 1430 H.
Barusan saat aku mendengar azan maghrib berkumandang di televisi, aku jadi tersadar bahwa hari ini sudah tiada lagi sang ramadhan, karena ramadhan telah bertugas menjalankan tugasnya dengan baik, dan kini ramadhan juga telah meninggalkan kita karena waktu berkunjungnya selama 29 hari telah habis, tanpa peduli apakah kita masih merindukannya atau tidak, apakah kita berat melepasnya atau tidak, meskipun aku dan kita semua tau, sesungguhnya sang ramadhan ingin memberikan makna perubahan proses 'menjadi' pada diri kita.
Maka dari itu, sang ramadhan pasti kembali lagi nanti, tanpa peduli, apakah kita mengundangnya kembali atau tidak, apakah kita menanti dan mengharapkannya kembali atau tidak.
Sang ramadhan pasti kembali lagi.
Dan kita hanya tinggal menyambutnya apabila jatah usia kita masih ada, berharaplah pada waktu apakah masih mengizinkan kita untuk berjumpa lagi dengan sang ramadhan nanti atau tidak.
Kalian tau? Barusan pun saat aku sedang mendengarkan azan maghrib berkumandang, dengan nyata dan jelasnya, slide show cuplikan kita selama ramadhan ini bersama kalian (orang-orang bermakna yang aku sayang) bermain-main di kepalaku, memaksa untuk di ingat.
Slideshow cuplikan saat buka bersama, tertawa bersama, menangis bersama, berbincang bersama tentang hidup; mati; orang tua; takdir; kebahagiaan, berpelukan bersama, bergandengan bersama, terharu bersama, apapun itu yang kita lakukan bersama-sama, bermain selagi azan maghrib tadi berkumandang, seakan-akan aku melihat kalian dan apa yang kita lakukan selama ramadhan ini melalui file windows movie maker di mininote-ku.
Kalian tau? Saat itu pula, baru kusadari betapa aku merindukan kalian saat sedang bersama ramadhan.
15 September, 2009
asa
asa.
satu kata yang terdiri dari tiga huruf, a - s - a, yak asa.
dari kecil,
aku mencari dan menemukan asa di atas kepala abba.
yang kemudian ku ambil dan ku titipkan asa itu melalui kecupan basah di dahi, kedua pipi, dan dagu abba.
aku juga membisikkan asa-ku di kuping abba.
melingkarkan asa-asa itu melalui tangan kecilku yang memeluk manja abba.
detik ini.
saat ku sentuh kembali kepala abba,
yang ada hanya rambut yang semakin memutih.
mungkin aku lupa, asa itu sudah ku ambil semua tanpa sisa saat kecil.
sehingga, tak kudapatkan asa yang sama di rambut yang semakin jarang milik abba.
kemudian ku pandangi wajah tua abba.
dibalik kerutan wajahnya, di balik senyum tampan-nya, kupandangi semakin dalam, ku lihat, asa itu masih ada, yak, asa yang dulu kutitipkan melalui kecupan basahku masih melekat dengan indahnya disana.
tak kusangka abba masih menyimpannya, karena mungkin ia tau, anak perempuannya yang paling lemah ini, yang paling cengeng ini, yang paling manja ini akan membutuhkannya suatu saat nanti, saat dimana aku kehilangan dan kehabisan asa-ku.
ternyata, aku tak perlu mencari asa baru di kepala abba.
yang kuperlukan hanya mengambil asa yang telah kutanam dan kutitipkan padanya untuk kugunakan berdiri sendiri.
makasih abba. i do love you. selamanya.
Rabb, lindungi abba dan amma.


satu kata yang terdiri dari tiga huruf, a - s - a, yak asa.
dari kecil,
aku mencari dan menemukan asa di atas kepala abba.
yang kemudian ku ambil dan ku titipkan asa itu melalui kecupan basah di dahi, kedua pipi, dan dagu abba.
aku juga membisikkan asa-ku di kuping abba.
melingkarkan asa-asa itu melalui tangan kecilku yang memeluk manja abba.
detik ini.
saat ku sentuh kembali kepala abba,
yang ada hanya rambut yang semakin memutih.
mungkin aku lupa, asa itu sudah ku ambil semua tanpa sisa saat kecil.
sehingga, tak kudapatkan asa yang sama di rambut yang semakin jarang milik abba.
kemudian ku pandangi wajah tua abba.
dibalik kerutan wajahnya, di balik senyum tampan-nya, kupandangi semakin dalam, ku lihat, asa itu masih ada, yak, asa yang dulu kutitipkan melalui kecupan basahku masih melekat dengan indahnya disana.
tak kusangka abba masih menyimpannya, karena mungkin ia tau, anak perempuannya yang paling lemah ini, yang paling cengeng ini, yang paling manja ini akan membutuhkannya suatu saat nanti, saat dimana aku kehilangan dan kehabisan asa-ku.
ternyata, aku tak perlu mencari asa baru di kepala abba.
yang kuperlukan hanya mengambil asa yang telah kutanam dan kutitipkan padanya untuk kugunakan berdiri sendiri.
makasih abba. i do love you. selamanya.
Rabb, lindungi abba dan amma.
29 Juni, 2009
How to Say I Love You in Your Language

1 Indian English - 143
2 English - I love you
3 Afrikaans - Ek het jou life
4 Albanian - Te dua
5 Arabic - Ana behibak (to male)
6 Arabic - Ana behibek (to female)
7 Armenian - Yes kez sirumen
8 Bambara - M'bi few
9 Bangla - Aamee tuma ke bhalo aashi
10 Belarusian - Ya tabe kahayu
11 Bisaya - Nahigugma ako kanimo
12 Bulgarian - Obicham te
13 Cambodian - Soro lahn nhee ah
14 Cantonese Chinese - Ngo oiy ney a
15 Catalan - T'estimo
16 Cheyenne - Ne mohotatse
17 Chichewa - Ndimakukonda
18 Corsican - It tengu caru (to male)
19 Creol - Mi aime jou
20 Croatian - Volim te
21 Czech - Miluji te
22 Danish - Jeg Elsker Dig
23 Dutch - I hou van jou
24 Esperanto - Mi amas vin
25 Estonian - Ma armastan sind
26 Ethiopian - Afgreki'
27 Faroese - E.g. Elski teg
28 Farsi - Doset daram
29 Filipino - Mahal Kita
30 Finnish - Mina rakastan sinua
31 French - Je t'aime, Je t'adore
32 Gaelic - At gra agam ort
33 Georgian - Mikvarhar
34 German - Ich liebe dich
35 Greek - S'agapo
36 Gujarati - Hu tane prem karoo chhoo
37 Hiligaynon - Palangga ko ikaw
38 Hawaiian - Aloha wau IA OI
39 Hebrew - Ani ohev otah (to female)
40 Hebrew - Ani ohev et otha (to male)
41 Hiligaynon - Guina higugma ko ikaw
42 Hindi - Hum Tumhe Pyar Karte hai
43 Hmong - Kuv hlub koj
44 Hopi - Nu' umi unangwa'ta
45 Hungarian - Szeretlek
46 Icelandic - E.g. Elska tig
47 Ilonggo - Palangga ko ikaw
48 Indonesian - Saya cinta padamu
49 Inuit - Negligevapse
50 Irish - Taim I ngra leat
51 Italian - It amo
52 Japanese - Aishiteru
53 Kannada - Naanu ninna preetisuttene
54 Kapampangan - Kaluguran daka
55 Kiswahili - Nakupenda
56 Konkani - Tu magel moga cho
57 Korean - Sarang Heyo
58 Latin - Te amo
59 Latvian - Es tevi miilu
60 Lebanese - Bahibak
61 Lithuanian - Tave myliu
62 Malay - Saya cintakan mu / Aku cinta padamu
63 Malayalam - Njan Ninne Premikunnu
64 Mandarin Chinese - Wo AI in
65 Marathi - Me tula prem karto
66 Mohawk - Kanbhik
67 Moroccan - Ana moajaba bik
68 Nahuatl - In mits neki
69 Navaho - Ayor anosh'ni
70 Norwegian - Jeg Elsker Deg
71 Pandacan - Syota na Kita!!
72 Pangasinan - Inaru Taka
73 Papiamento - Mi at stimabo
74 Persian - Doo-set daaram
75 Pig Latin - Iay ovlay ouyay
76 Polish - Kocham Ciebie
77 Portuguese - Eu te amo
78 Romanian - Te ubesk
79 Roman Numerals - 333
80 Russian - Ya tebya liubliu
81 Scot Gaelic - Tha gra\dh agam ort
82 Serbian - Volim te
83 Setswana - Ke a go rata
84 Sign Language - (represents position of fingers when signing'I Love You')
85 Sindhi - Maa tokhe pyar kendo ahyan
86 Sioux - Techihhila
87 Slovak - Lu`bim at
88 Slovenian - Ljubim te
89 Spanish - Te quiero / Te amo
90 Swahili - Ninapenda wewe
91 Swedish - Jag alskar dig
92 Swiss-German - Ich lieb Di
93 Tagalog - Mahal Kita
94 Taiwanese - Wa Ga ei li
95 Tahitian - Ua Here Vau Ia Oe
96 Tamil - Nan unnai kathalikaraen
97 Telugu - Nenu ninnu premistunnanu
98 Thai - Chan rak khun (to male)
99 Thai - Phom rak khun (to female)
100 Turkish - Seni Seviyorum
101 Ukrainian - Ya tebe kahayu
102 Urdu - mai aap say pyaar karta hoo
103 Vietnamese - Anh ye^u em (to female)
104 Vietnamese - Em ye^u anh (to male)
105 Welsh - 'Rwy'n dy garu
106 Yiddish - Ikh hob dikh
107 Yoruba - Mo in few..e...
2 English - I love you
3 Afrikaans - Ek het jou life
4 Albanian - Te dua
5 Arabic - Ana behibak (to male)
6 Arabic - Ana behibek (to female)
7 Armenian - Yes kez sirumen
8 Bambara - M'bi few
9 Bangla - Aamee tuma ke bhalo aashi
10 Belarusian - Ya tabe kahayu
11 Bisaya - Nahigugma ako kanimo
12 Bulgarian - Obicham te
13 Cambodian - Soro lahn nhee ah
14 Cantonese Chinese - Ngo oiy ney a
15 Catalan - T'estimo
16 Cheyenne - Ne mohotatse
17 Chichewa - Ndimakukonda
18 Corsican - It tengu caru (to male)
19 Creol - Mi aime jou
20 Croatian - Volim te
21 Czech - Miluji te
22 Danish - Jeg Elsker Dig
23 Dutch - I hou van jou
24 Esperanto - Mi amas vin
25 Estonian - Ma armastan sind
26 Ethiopian - Afgreki'
27 Faroese - E.g. Elski teg
28 Farsi - Doset daram
29 Filipino - Mahal Kita
30 Finnish - Mina rakastan sinua
31 French - Je t'aime, Je t'adore
32 Gaelic - At gra agam ort
33 Georgian - Mikvarhar
34 German - Ich liebe dich
35 Greek - S'agapo
36 Gujarati - Hu tane prem karoo chhoo
37 Hiligaynon - Palangga ko ikaw
38 Hawaiian - Aloha wau IA OI
39 Hebrew - Ani ohev otah (to female)
40 Hebrew - Ani ohev et otha (to male)
41 Hiligaynon - Guina higugma ko ikaw
42 Hindi - Hum Tumhe Pyar Karte hai
43 Hmong - Kuv hlub koj
44 Hopi - Nu' umi unangwa'ta
45 Hungarian - Szeretlek
46 Icelandic - E.g. Elska tig
47 Ilonggo - Palangga ko ikaw
48 Indonesian - Saya cinta padamu
49 Inuit - Negligevapse
50 Irish - Taim I ngra leat
51 Italian - It amo
52 Japanese - Aishiteru
53 Kannada - Naanu ninna preetisuttene
54 Kapampangan - Kaluguran daka
55 Kiswahili - Nakupenda
56 Konkani - Tu magel moga cho
57 Korean - Sarang Heyo
58 Latin - Te amo
59 Latvian - Es tevi miilu
60 Lebanese - Bahibak
61 Lithuanian - Tave myliu
62 Malay - Saya cintakan mu / Aku cinta padamu
63 Malayalam - Njan Ninne Premikunnu
64 Mandarin Chinese - Wo AI in
65 Marathi - Me tula prem karto
66 Mohawk - Kanbhik
67 Moroccan - Ana moajaba bik
68 Nahuatl - In mits neki
69 Navaho - Ayor anosh'ni
70 Norwegian - Jeg Elsker Deg
71 Pandacan - Syota na Kita!!
72 Pangasinan - Inaru Taka
73 Papiamento - Mi at stimabo
74 Persian - Doo-set daaram
75 Pig Latin - Iay ovlay ouyay
76 Polish - Kocham Ciebie
77 Portuguese - Eu te amo
78 Romanian - Te ubesk
79 Roman Numerals - 333
80 Russian - Ya tebya liubliu
81 Scot Gaelic - Tha gra\dh agam ort
82 Serbian - Volim te
83 Setswana - Ke a go rata
84 Sign Language - (represents position of fingers when signing'I Love You')
85 Sindhi - Maa tokhe pyar kendo ahyan
86 Sioux - Techihhila
87 Slovak - Lu`bim at
88 Slovenian - Ljubim te
89 Spanish - Te quiero / Te amo
90 Swahili - Ninapenda wewe
91 Swedish - Jag alskar dig
92 Swiss-German - Ich lieb Di
93 Tagalog - Mahal Kita
94 Taiwanese - Wa Ga ei li
95 Tahitian - Ua Here Vau Ia Oe
96 Tamil - Nan unnai kathalikaraen
97 Telugu - Nenu ninnu premistunnanu
98 Thai - Chan rak khun (to male)
99 Thai - Phom rak khun (to female)
100 Turkish - Seni Seviyorum
101 Ukrainian - Ya tebe kahayu
102 Urdu - mai aap say pyaar karta hoo
103 Vietnamese - Anh ye^u em (to female)
104 Vietnamese - Em ye^u anh (to male)
105 Welsh - 'Rwy'n dy garu
106 Yiddish - Ikh hob dikh
107 Yoruba - Mo in few..e...
It's Not Love, Its Something Else (copy paste dari funzug)

If you love someone because you think that he or she is really gorgeous...
Then it's not love..
it's - Infatuation. ..
If you love someone because you think that you shouldn't leave him because others think that you shouldn't...
Then it's not love..
it's - Compromise.. .
If you love someone because you think that you cannot live with out his touch....
Then it's not love..
it's - Lust...
If you love someone because you have been kissed by him...
Then it's not love..
it's - Inferiority Complex...
If you love someone because you cannot leave him thinking that it would hurt his feelings..
Then it's not love..
it's - Charity...
If you love someone because you share every thing with him...
Then it's not love..
it's - Friendship.. .
But if you feel the pain of the other person more than him even when he is stable
And you cry for him..
that's - LOVE...
Then it's not love..
it's - Infatuation. ..
If you love someone because you think that you shouldn't leave him because others think that you shouldn't...
Then it's not love..
it's - Compromise.. .
If you love someone because you think that you cannot live with out his touch....
Then it's not love..
it's - Lust...
If you love someone because you have been kissed by him...
Then it's not love..
it's - Inferiority Complex...
If you love someone because you cannot leave him thinking that it would hurt his feelings..
Then it's not love..
it's - Charity...
If you love someone because you share every thing with him...
Then it's not love..
it's - Friendship.. .
But if you feel the pain of the other person more than him even when he is stable
And you cry for him..
that's - LOVE...
Langganan:
Postingan (Atom)