Lahirlah seorang bayi perempuan yang kemudian diberi nama Puan Dinaphia Yunan. Adikku lahir ketika hari pertamaku masuk sekolah TK (15 Juli 1991). Kami semua sayang padanya. Puan kecil tumbuh menjadi anak yang tomboy dan pemberani. Tetapi ketika menginjak bangku SMP, ia tumbuh menjadi gadis yang sangat manis namun tetap pemberani. Hingga sekarang , ia tetap menjadi primadona bagi abah dan mama. Kecerdasannya, kedewasaannya, keberaniannya, keceriannya, kemandiriannya, dan semua sifatnya membuat kami semua mudah rindu padanya. Sampai saat ini pun, gak jarang gue masih suka gemas dengan mencium pipinya tiba tiba. Jujur, gue dan abang sangat mengagumi puan. Cuma dia yang bisa menghibur kami semua, ibarat harta mungkin dia berlian bagi orangtua gue.
Puan kecil ingin bercita cita menjadi seorang polwan, puan remaja ingin menjadi seorang pramugari (karena melihat badannya tinggi langsing proporsional) namun sekarang bila ada orang lain yang bertanya tentang cita citanya, dengan lantang ia menjawab "aku hanya ingin jadi orang yang selangkah lebih maju dari ibunda Dr. Bahria Prentha, SH, MH dan ayahanda Drs. BK Noormandiri, M.Pd" Jawaban simple tapi penuh makna yang dalam (sedangkan gue malah cuma ngerasa cukup dan puas berada di posisi ratusan langkah di belakang kedua orangtua gue).
Dan setelah sekian lama, baru tadi gue buka buka profil twitternya puan, dan setelah sekian lama juga gue baru perhatiin bio dari twitternya itu yang isinya
"Ayah dan ibuku hanya seorang Guru, dan aku bangga :)"
Adik kecilku itu memang unik dan sederhana, ia mencintai kedua orangtuaku dengan amat sederhana sesederhana kalimat di bio-nya.
Ada yang menarik bagiku,
Puan sering bercerita kepadaku dan abang tentang teman temannya di kampus. Teman temannya yang hobi nongkrong di PI Mall, tapi tiap diajak, ia memilih menolak dan menghabiskan waktu di kosan. Teman temannya yang cerita tentang uang jajan mereka yang ratusan ribu, puan hanya bilang, uang jajan gue mah dikit, makanya gak bisa sering-sering ikut kalian nongkrong. Padahal itu semua dilakukan cuma buat nabung dan ia gunakan ketika mama atau abah ulang tahun atau anniversary pernikahan mereka, dan hadiah yang dibeli pun tergolong lumayan menguras tenaga dan kantong, gue yang notabene punya gaji aja belum tentu bisa beli I mean dia bener bener tau gimana cara bikin orangtua gue seneng dengan perhatian sederhananya (dan entah kenapa gue dan abang gue gak pernah lakukan hal kecil yang suka dia lakukan).
Puan, yang menurutnya tidak punya apa apa seperti yang orang lain punya. Tapi ia tidak pernah sadar, bagiku justru dia punya segala galanya yang orang lain belum tentu punya, yaitu kesederhanaan. Makna kesederhanaan yang sesungguhnya itu berwujud adikku.
We love you, Puan Dinaphia Yunan.
Published with Blogger-droid v2.0.4
Published with Blogger-droid v2.0.4