gue pernah mencoba (agak) go green untuk gak menggunakan kantong kresek tiap belanja sesuatu yang masih bisa gue pegang sendiri, kenapa gue bilang agak? karena gue belum bener bener gak make kresek. Gue masih butuh kresek untuk keperluan laundry dan belanja bulanan. jadi gue hanya mengurangi penggunaannya aja, sekali lagi; at least gue mengurangi!
beberapa kali berhasil, sampai akhirnya sore itu ketika gue sama bundel (temen kosan) beli makan di warung presto, kebetulan kami memilih untuk membungkus makanannya. ketika ibu penjual mau ngebungkusin pake kresek, gue spontan dong nolak "buk, gak usah dikreseki wes buk".
ibu penjual spontan njawab dengan logat Jawanya "loh, ndak ilok anak perawan bawa tentengan tanpa pembungkus, nanti bisa bisa kalian ndak dapet peningset! wes ta dikreseki ae yo".
gue dan bundel cuma bisa liat liatan dan pasrah mengikuti petuah ibu penjual tersebut.
emang salah gue juga sih, gue gak bawa kantong sendiri gitu, tapi kan jarak warung sama kosan gue itu deket :| terus emang kenapa kalo gue nenteng tanpa kresek? hubungannya sama peningset apa? dan peningset itu apa?
gue sebagai pencetus ide go green di lingkungan kosan seketika merasa gagal terkalahkan oleh mitos Jawa yang seharusnya bisa gue patahkan. dan sampai sekarang pun gue masih belum tau apa itu peningset yang dimaksud oleh ibu penjual. temen temen ada yang tau apa arti dari peningset?
Published with Blogger-droid v2.0.4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar