Beberapa hari ini, gue suka buka-buka binder EO gue yang jaman kelas 2 SMA. Di situ banyak berisi karya-karya temen gue, mulai dari puisi, curahan hati, coretan nama gue, skenario lagu buat drama cantik ekonomi pas kelas 3, ada juga undangan-undangan yang gue bikin bersama Sapi untuk acara seru Duren, termasuk karya-karya cacat Inut berupa puisi *puisinya Inut udah pernah gue post ke telurmatasapi*.
Karya temen gue, CT yang udah gue post di telurmatasapi salah satunya puisi yang berjudul Hidupku.
Nah, sekarang puisi yang mau gue post lagi judulnya Tamu tak di undang dan Amelie, dua-duanya created by CT, yang ditulis pada tanggal 15 Oktober 2003 dan 3 Februari 2004.
***
Masih ada beberapa puisi dan tulisan temen-temen gue yang lain. Next time bakalan gue posting lagi ke telurmatasapi ini.
Karya temen gue, CT yang udah gue post di telurmatasapi salah satunya puisi yang berjudul Hidupku.
Nah, sekarang puisi yang mau gue post lagi judulnya Tamu tak di undang dan Amelie, dua-duanya created by CT, yang ditulis pada tanggal 15 Oktober 2003 dan 3 Februari 2004.
***
Tamu Tak Di Undang
Dia...
Mengetuk pintu hati
yang sudah sekian lama tertutup, hingga lupa dimana kutaruh
kunci dan gembok itu
Dia...
Tamu tak di undang
yang datang saat ini
aku dalam sepi
Dia...
Menawarkan jasa
untuk mengusir hama pengganggu jiwaku
Siapakah dia...?
Yang terus memaksa
tuk dapat masuk
ke dalam hatiku,
bolehkah aku menginginkannya?
Untuk sekedar mencoba menghibur
dan mengajarkanku
agar mau membuka
pintu hatiku lebar-lebar
***
Dia...
Mengetuk pintu hati
yang sudah sekian lama tertutup, hingga lupa dimana kutaruh
kunci dan gembok itu
Dia...
Tamu tak di undang
yang datang saat ini
aku dalam sepi
Dia...
Menawarkan jasa
untuk mengusir hama pengganggu jiwaku
Siapakah dia...?
Yang terus memaksa
tuk dapat masuk
ke dalam hatiku,
bolehkah aku menginginkannya?
Untuk sekedar mencoba menghibur
dan mengajarkanku
agar mau membuka
pintu hatiku lebar-lebar
***
Amelie
Setiap berkata
Dia membuatku tertawa
Mimik wajahnya itu loh!
Asli tanpa noda kemunafikan
Entah apa yang lucu
Dia selalu berhasil
menghangatkan suasana
Apa dia sadar akan itu?
Iri aku jadinya
Tapi aku tetap senang
Fantasiku masih rindang
Sebagai tempat pelarian
Dan aku harus pulang
Kembali dalam nyata
Dalam cerita sebenarnya
Setiap berkata
Dia membuatku tertawa
Mimik wajahnya itu loh!
Asli tanpa noda kemunafikan
Entah apa yang lucu
Dia selalu berhasil
menghangatkan suasana
Apa dia sadar akan itu?
Iri aku jadinya
Tapi aku tetap senang
Fantasiku masih rindang
Sebagai tempat pelarian
Dan aku harus pulang
Kembali dalam nyata
Dalam cerita sebenarnya
***
Masih ada beberapa puisi dan tulisan temen-temen gue yang lain. Next time bakalan gue posting lagi ke telurmatasapi ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar