gak semuanya yang aku mau tuh bisa aku dapetin dan kalopun aku gak dapetin yang aku mau, bukan berarti aku gagal. ya mungkin aja emang belum waktunya atau mungkin yang sebenernya aku pengenin itu emang gak baik aja efeknya buat aku. lagian kalo emang rejekinya aku, gak ada yang bisa ngambil kok. dan kalo emang bukan rejeki, mau aku usaha ampe neraka beku juga aku gak bakal bisa dapet.
08 Agustus, 2010
(...)
03 Juni, 2010
ketika
ketika setiap menghadapMu yang kuinginkan hanya sujud. seketika itu juga aku berkhayal, seandainya setiap doa yang kupanjatkan di sepanjang hidupku adalah kata TERIMAKASIH.
13 Februari, 2010
pensil
Seorang anak bertanya kepada neneknya yang sedang menulis sebuah surat.
"Nenek lagi menulis tentang pengalaman kita ya? atau tentang aku?"
Mendengar pertanyaan si cucu,
sang nenek berhenti menulis dan berkata kepada cucunya,
"Sebenarnya nenek sedang menulis tentang kamu,
tapi ada yang lebih penting dari isi tulisan ini yaitu pensil yang nenek pakai.
Nenek harap kamu bakal seperti pensil ini ketika kamu besar nanti," ujar si nenek lagi.
Mendengar jawab ini, si cucu kemudian melihat pensilnya
dan bertanya kembali kepada si nenek
ketika dia melihat tidak ada yang istimewa dari pensil yang nenek pakai..
"Tapi nek sepertinya pensil itu sama saja dengan pensil yang lainnya." Ujar si cucu.
Si nenek kemudian menjawab,
"Itu semua tergantung bagaimana kamu melihat pensil ini."
"Pensil ini mempunyai 5 kualitas
yang bisa membuatmu selalu tenang dalam menjalani hidup,
kalau kamu selalu memegang prinsip-prinsip itu di dalam hidup ini."
====
"Kualitas pertama,
pensil mengingatkan kamu
kalo kamu bisa berbuat hal yang hebat dalam hidup ini.
Layaknya sebuah pensil ketika menulis,
kamu jangan pernah lupa kalau ada tangan
yang selalu membimbing langkah kamu
dalam hidup ini.
Kita menyebutnya tangan Tuhan,
Dia akan selalu membimbing kita menurut kehendakNya" .
....
"Kualitas kedua,
dalam proses menulis,
nenek kadang beberapa kali harus berhenti
dan menggunakan rautan untuk menajamkan kembali pensil nenek.
Rautan ini pasti akan membuat si pensil menderita.
Tapi setelah proses meraut selesai,
si pensil akan mendapatkan ketajamannya kembali.
Begitu juga dengan kamu,
dalam hidup ini kamu harus berani menerima penderitaan dan kesusahan,
karena merekalah yang akan membuatmu menjadi orang yang lebih baik".
.....
"Kualitas ketiga,
pensil selalu memberikan kita kesempatan untuk mempergunakan penghapus,
untuk memperbaiki kata-kata yang salah.
Oleh karena itu memperbaiki kesalahan kita dalam hidup ini,
bukanlah hal yang jelek.
Itu bisa membantu kita untuk tetap berada pada jalan yang benar".
.....
"Kualitas keempat,
bagian yang paling penting dari sebuah pensil
bukanlah bagian luarnya,
melainkan arang yang ada di dalam sebuah pensil.
Oleh sebab itu,
selalulah hati-hati dan menyadari hal-hal di dalam dirimu".
.....
"Kualitas kelima,
adalah sebuah pensil selalu meninggalkan tanda/goresan.
Seperti juga kamu,
kamu harus sadar kalau apapun yang kamu perbuat dalam hidup ini
akan meninggalkan kesan.
Oleh karena itu selalulah hati-hati dan sadar terhadap semua tindakan."
"Nenek lagi menulis tentang pengalaman kita ya? atau tentang aku?"
Mendengar pertanyaan si cucu,
sang nenek berhenti menulis dan berkata kepada cucunya,
"Sebenarnya nenek sedang menulis tentang kamu,
tapi ada yang lebih penting dari isi tulisan ini yaitu pensil yang nenek pakai.
Nenek harap kamu bakal seperti pensil ini ketika kamu besar nanti," ujar si nenek lagi.
Mendengar jawab ini, si cucu kemudian melihat pensilnya
dan bertanya kembali kepada si nenek
ketika dia melihat tidak ada yang istimewa dari pensil yang nenek pakai..
"Tapi nek sepertinya pensil itu sama saja dengan pensil yang lainnya." Ujar si cucu.
Si nenek kemudian menjawab,
"Itu semua tergantung bagaimana kamu melihat pensil ini."
"Pensil ini mempunyai 5 kualitas
yang bisa membuatmu selalu tenang dalam menjalani hidup,
kalau kamu selalu memegang prinsip-prinsip itu di dalam hidup ini."
====
"Kualitas pertama,
pensil mengingatkan kamu
kalo kamu bisa berbuat hal yang hebat dalam hidup ini.
Layaknya sebuah pensil ketika menulis,
kamu jangan pernah lupa kalau ada tangan
yang selalu membimbing langkah kamu
dalam hidup ini.
Kita menyebutnya tangan Tuhan,
Dia akan selalu membimbing kita menurut kehendakNya" .
....
"Kualitas kedua,
dalam proses menulis,
nenek kadang beberapa kali harus berhenti
dan menggunakan rautan untuk menajamkan kembali pensil nenek.
Rautan ini pasti akan membuat si pensil menderita.
Tapi setelah proses meraut selesai,
si pensil akan mendapatkan ketajamannya kembali.
Begitu juga dengan kamu,
dalam hidup ini kamu harus berani menerima penderitaan dan kesusahan,
karena merekalah yang akan membuatmu menjadi orang yang lebih baik".
.....
"Kualitas ketiga,
pensil selalu memberikan kita kesempatan untuk mempergunakan penghapus,
untuk memperbaiki kata-kata yang salah.
Oleh karena itu memperbaiki kesalahan kita dalam hidup ini,
bukanlah hal yang jelek.
Itu bisa membantu kita untuk tetap berada pada jalan yang benar".
.....
"Kualitas keempat,
bagian yang paling penting dari sebuah pensil
bukanlah bagian luarnya,
melainkan arang yang ada di dalam sebuah pensil.
Oleh sebab itu,
selalulah hati-hati dan menyadari hal-hal di dalam dirimu".
.....
"Kualitas kelima,
adalah sebuah pensil selalu meninggalkan tanda/goresan.
Seperti juga kamu,
kamu harus sadar kalau apapun yang kamu perbuat dalam hidup ini
akan meninggalkan kesan.
Oleh karena itu selalulah hati-hati dan sadar terhadap semua tindakan."
12 Januari, 2010
quote of the day
If we cannot seek God in quiet moments of our lives; we are not likely to find him when trouble strikes. We are more likely to panic.
But if we have learnt to seek him and trust him in quiet moments, then most certainly we will find him when the going gets rough.
Langganan:
Postingan (Atom)